JEMBER - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Jember, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Timur, terus mengoptimalkan perannya sebagai Lembaga Pembinaan dengan memperkuat program kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Upaya ini menjadi langkah strategis dalam menyiapkan WBP agar mampu kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan yang bermanfaat.
Melalui program pembinaan kemandirian yang dilaksanakan secara berkesinambungan, WBP diberikan berbagai pelatihan usaha yang memiliki nilai ekonomi dan peluang pasar. Kegiatan meliputi pembuatan meubeler, produksi tempe, hingga kerajinan tangan seperti tempat pisau, cetakan risoles, dan gantungan helm. Seluruh kegiatan berada di bawah pengawasan petugas Seksi Kegiatan Kerja, guna memastikan keamanan, ketertiban, serta kelancaran setiap aktivitas.
Kepala Lapas Jember, RM. Kristyo Nugroho, menjelaskan bahwa pembinaan kemandirian merupakan bagian penting dari reformasi Pemasyarakatan dalam mendorong pemulihan dan pemberdayaan WBP.
“Tujuan dari pembinaan kemandirian yaitu membekali warga binaan dengan keterampilan nyata. Ini adalah modal utama agar setelah bebas mereka memiliki keahlian untuk mencari kerja maupun membuka peluang usaha mandiri, sehingga dapat memperoleh penghidupan yang layak bagi diri dan keluarganya,” ungkap Kalapas, pada Kamis (04/12/2025).
Melalui program yang terukur, produktif, dan berkelanjutan, Lapas Jember tidak hanya memastikan WBP menjalani masa pidana, tetapi juga mendukung pembentukan karakter, kesadaran hukum, dan kemampuan agar tidak kembali melakukan pelanggaran. Harapannya agar mereka dapat hidup secara wajar di tengah masyarakat serta turut berperan aktif dalam pembangunan. (*)

0 Komentar